PS: Mengandung spoiler The Hobbit dan Being Human.
Kepada: Luke Garroway dan identitasmu yang lain di kehidupanmu terdahulu
Dear Luke Garroway
Saat ini, kita memang belum saling
mengenal. Maksudku, aku belum mengenalmu. Namun percayalah, dalam waktu dekat
aku akan mengenalmu.
Perjalanan tangan nasib tidak
pernah kita duga. Begitupun perkenalanku denganmu. Berawal dari cerita lalu
tiba-tiba saja namamu begitu penting untukku. Pertama-tama maafkan aku karena
menjadikanmu nomor sekian. Tidak menjadikanmu sebagai prioritas nomor satu. Membuatmu
dikalahkan oleh orang lain.
Namun, pernahkah kamu menyadari
bahwa di kehidupan sebelumnya kita sudah bertemu? Dan di kehidupan sebelumnya
ini pula aku jatuh cinta.
Dua kali. Aku jatuh cinta padamu
dua kali.
Pernahkah kamu membayangkan jatuh
cinta kepada orang yang sama sebanyak dua kali?
Dan seperti cinta di dalam kisah
drama pada umumnya, aku pun berakhir di patah hati. Dua kali, Luke. Can you imagine it? Tahukah kamu
bagaimana rasanya? Sakit. Setiap kali aku meneteskan air mata mengingat
kepergianmu di kehidupan terdahulu, hatiku rasanya seperti diremuk.
John Mitchell.
Perjalanan tangan takdir membuatku
mengenalmu. Kamu berumur seratus delapan belas tahun dan aku dua puluh tiga
tahun. Sebuah jarak yang begitu kentara, tapi tidak pernah ada kata tidak
mungkin dalam cinta. Aku mencintaimu, mencintai misterimu, kelebihanmu, juga
sisi kelam dirimu. Aku mencintai caramu yang berusaha untuk terlihat biasa
padahal kamu tahu, kamu tidak biasa. Kamu luar biasa. Kamu abadi tapi kamu
mencoba berbaur dengan mereka yang tidak abadi.
Ingin rasanya aku melintasi lautan
demi menujumu. Memberitahumu bahwa aku menerimamu apa adanya kamu. Tidak seperti
mereka yang masih saja mempertanyakanmu. Malah, mereka mengkhianatimu. Membuatmu
dikuasai emosi hingga terjadilah kejadian berdarah di tunnel 20.
Apakah aku membencimu? Tidak. Kamu
punya alasan unutk itu. Alasan yang kamu pendam sendiri tanpa ada keinginan
untuk berbagi. Alasan yang akhirnya membuatmu memilih untuk pergi dari dunia
biasa ini karena takut tidak bisa mengendalikan diri lagi. Andai aku bisa, aku
akan mencegahnya. Kamu layak untuk tetap hidup. Seratus dua ratus tahun tidak
masalah. Kamu berhak untuk itu. Namun kamu memilih keputusan itu. Di tangan
sahabatmu, kamu biarkan dia menancapkan pasak kayu di jantungmu dan membuatmu
menjadi abu.
Kata sahabatmu, dia melakukannya
karena mencintaimu. Dan aku di sini menangisi kepergianmu karena mencintaimu.
Namun tidak apa karena di
kehidupan selanjutnya kita bertemu lagi.
Lupakan rambut keritingmu karena
sekarang aku mengenalmu dengan rambut panjang dan identitasmu sebagai Kili.
Kili, Son of Dis, Heir of Durin
Tahukah kamu bahwa kamu sudah lama
hidup dalam imajinasiku? Ketika akhirnya aku tahu kamu akan menjejak tanah
Shire demi merebut kembali hakmu yang tercerabut sebelumnya, aku jatuh cinta
lagi. Aku telah mengikhlaskan kepergianmu di kehidupan sebelumnya karena di
kehidupan sekarang aku bisa bersama kamu lagi.
Aku mencintaimu. Senyummu. Tawamu.
Caramu melepaskan anak panah. Meski kamu terlihat kucel karena pengembaraanmu. Dan
aku menangis melihatmu terjebak gerombolan orc dan goblin yang menyeramkan. Aku
mendoakan keselamatanmu, itu pasti. Andai aku bisa, aku akan memanggil Gwaihir
atau Shadowfax dan meminta mereka membawaku melintasi Misty Mountain demi
mencegahmu melakukan pengembaraan ini.
Namun sekali lagi waktu tidak
mengizinkan kita untuk bersama selamanya karena sekarang, aku sedang menghitung
waktu menuju kepergianmu. Sekali lagi kamu mengakhiri hidupmu. Kali ini bukan
di tangan sahabatmu, tapi di tangan musuhmu. Kali ini kamu pergi karena tidak
sanggup mengendalikan dirimu, melainkan sebagai pahlawan yang berhasil merebut
kembali tanah leluhurmu. Tersenyumlah di pelukan kakak dan pamanmu. Bersiaplah kembali
ke pelukan Aule, penciptamu, dan Eru Iluvatar, ayah angkat leluhurmu. Di sini
aku berdoa semoga Elbereth senantiasa menyinarimu.
Sekarang, aku menikmati masa-masa
kebersamaan kita. Di waktu singkat ini, aku ingin mengenang semua tentangmu. Kematian
itu pasti. Nasibmu sudah digariskan semenjak tahun 1937. Kamu akan pergi di
depan pintu gerbang istanamu.
Dear Luke Garroway
Kini, di saat aku tengah menikmati
waktu bersama Kili, aku tahu jika di kehidupan mendatang aku akan bertemu kamu
lagi. Di sosok yang berbeda. Namun kamu masih sama, masih memiliki kekuatan
istimewa yang membuatku jatuh cinta.
Sekarang kita belum saling kenal
namun aku janji, cepat atau lambat aku akan mengenalmu. Aku akan jatuh cinta
padamu. Namun kumohon, jangan membuatku patah hati lagi. Jangan meninggalkanku
lagi.
Ada rumor yang menyebutkan
kepergianmu. Kumohon, bertahanlah. Jangan biarkan aku menangisi kepergianmu
lagi. Dua kali sudah cukup. Aku tidak ingin ada yang ketiga.
Jadi kumohon, bertahanlah. John
Mitchell sudah menjadi abu. Kili sudah pulang ke Hall of Mandos. Hanya tinggal
kamu. Jadi, bertahanlah.
Salam sayang,
Pencintamu.
NB: Benarkah rumor yang kudengar
bahwa di kehidupan keempat nanti kamu akan kembali? Kali ini dengan sepasang
sayap dan kamu memilih tinggal di Eretz. Aku berharap rumor ini benar dan jika
memang benar, kumohon, jangan pernah pergi. Akhiri kehidupanmu dengan senyuman.
Jangan menebar air mata lagi.
NB 2: Kili, bisakah kamu membujuk
Vala Mandos untuk memberimu kesempatan kehidupan kedua? Luthien pernah
melakukannya dan dia mendapatkannya. Pesanku, carilah Luthien atau Beren, dan
minta petunjuk mereka agar kamu bisa membujuk Vala Mandos. Berusahalah, karena
di sini aku menunggumu.
kalau Akiva mati dia bisa dibangkitin jadi Chimaera kok if, asal soul-nya cepet ditemui Karou aja... Dont worry... hahaha...
ReplyDeleteYa moga2 Kili ketemu Beren atau Luthien di Hall Mandos jadi diajarin caranya ngebujuk Vala Mandos biar dikasih kesempatan hidup kedua hahaha
ReplyDelete