PS:
Tema ke-8 dalam rangka 30 stories 30 days.
Tema
oleh: Putro Setyonegoro
Success and happiness.
Bicara
soal kebahagiaan, ketika kecil dulu yang ada di benak saya adalah punya uang
banyak sehingga bisa jalan-jalan, membeli buku apa pun, menikah dengan cowok
yang saya suka, punya anak dua orang, tinggal di rumah dengan halaman besar,
dan punya perpustakaan pribadi.
Itu
kebahagiaan versi Iif berumur lima tahun.
Sementara
sukses di mata saya adalah bekerja di kantor yang berada di gedung tinggi
dengan ruangan pribadi di lantai dua puluh ke atas dan jendela lebar di
belakang kursi, memakai suit dan high heels, punya gaji gede biar bisa
jalan-jalan dan membeli buku apa pun.
Itu
kesuksesan versi Iif berumur lima tahun.
Beranjak
remaja, definisi kebahagiaan dan kesuksesan pun berubah. Sukses di mata iif
berumur tujuh belas tahun adalah menjadi pembaca berita terkenal di stasiun tv
terkenal, meliput berita-berita skala internasional—terutama ke daerah konflik
yang menegangkan dan bertemu tokoh-tokoh terkenal inspiratif.
Bahagia
versi saya bukan lagi punya rumah dengan halaman luas dan dua orang anak. Apartemen
saja cukup, toh bakalan sering ditinggali. Tapi perpustakaan pribadi tetap
harus ada. Menghabiskan waktu santai dengan membaca buku di balkon adalah
kebahagiaan versi Iif berumur 17 tahun.
Ketika
menginjak usia dewasa, saya justru kebingungan harus mendefinisikan sukses itu
sebagai apa. Juga kebahagiaan.
Menurut
kamus, sukses berarti berhasil, beruntung. Simpel banget, ya. Namun, apa iya
sukses hanya sekadar berhasil atau beruntung?
Secara
garis besar, iya. Berhasil mencapai target, berarti kita sudah bisa mencicipi
kesuksesan. Sederhananya seperti itu. Namun bagi saya, sukses lebih dari itu.
Sulit
untuk mendefinisikan apa itu sukses, menurut saya. Berhasil mencapai apa yang
saya impi-impikan selama ini sudah termasuk sukses, jika kita berkaca dari
pengertian di kamus. Namun, bukankah suatu hal yang alami jika ketika kita
sudah berhasil menaklukkan suatu tantangan maka kita akan mencari tantangan
lain?
Hal
ini membuat saya sampai saat ini masih bingung mendefinisikan apa itu sukses.
Sederhananya, saya menganggap sukses sebagai sebuah pencapaian ketika saya
berhasil meraih sebuah target dan siap menyusun target baru. Sukses tidak
berhenti di satu titik. Akan selalu ada kesuksesan baru setelah berhasil meraih
satu target.
Lalu,
apakah ada hubungannya antara sukses dengan kebahagiaan?
Menurut
saya ada. Beberapa tahun belakangan, saya belajar untuk lebih menghargai diri
sendiri. Salah satunya dengan memuji dan menilai apa yang sudah saya lakukan. Jika
saya meraih suatu kesuksesan, maka saya akan memuji diri sendiri. Believe it or not, hal itu membuat saya
merasa bahagia. Ketika saya menghargai diri sendiri, saya merasa bahagia.
Begitu
juga sebaliknya. Ketika melakukan sesuatu yang benar-benar datangnya dari hati,
maka jalannya akan terasa dimudahkan. Sehingga kita bisa meraih target, dan itu
berarti sebuah kesuksesan bukan?
Saya
pernah berada di fase mencari kebahagiaan dari luar. Entah dari orang lain atau
suatu tempat. Namun, lama-lama saya merasa hampa. Hati terasa kosong ketika
menyadari apa yang saya dapatkan di luar sana sama sekali tidak bisa
mendatangkan kebahagiaan.
Katanya,
kebahagiaan itu datangnya dari dalam diri sendiri. Jadi, kenapa enggak mencoba
untuk mencari kebahagiaan dari dalam diri sendiri? Lakukan apa yang kamu suka,
maka kamu akan bahagia—sederhananya seperti ini. Saya mencobanya, toh setiap
hari saya juga melakukan apa yang saya suka. Namun, kenapa rasanya masih ada
yang kosong?
Sampai
akhirnya saya sadar, saya tidak bahagia bukan karena saya belum menemukan
kebahagiaan itu. Melainkan karena saya tidak mengenal siapa diri saya. The more I love myself, the more I know
what happiness is. Benar, kebahagiaan itu datangnya dari dalam diri
sendiri, dan menurut saya, kebahagiaan itu datang ketika saya menghargai diri
sendiri.
Karena
itu, setiap kali saya berhasil meraih sesuatu, saya akan memuji diri sendiri. As simple as ‘good job, If’ and then I will
feel happy. Perasaan bahagia ini akan memacu untuk melakukan hal lain,
mengatur target baru, dan polanya akan terus berulang.
For me, success and
happiness are like a chain. Rantai yang saling berhubungan.
Meski
kebahagiaan datangnya dari diri sendiri, bukan berarti orang lain atau tempat
lain tidak bisa memberikan kebahagiaan. Sebuah kesuksesan bagi saya ketika
akhirnya berani masuk ke sebuah lingkungan baru sehingga mendapat teman baru,
dan hal itu membuat saya bahagia. Setiap kali bercerita dengan siapa saja,
selalu ada hal positif yang saya terima, dan itu membuat saya bahagia karena
saya berhasil menambah pengetahuan atau mendapat pengalaman baru—meski tidak
langsung.
I’m an easy girl, right?
Ha-ha.
Setiap
pencapaian kecil, itu adalah sebuah kesuksesan. Ya, dulu saya memandang
kesuksesan sebatas materi. Saya memandang kalau kebahagiaan hanya akan datang
setelah sebuah kesuksesan besar.
But not anymore. Menyadari ada banyak
hal—sekalipun kecil—bisa membuat saya bahagia. Ketika berhasil memenuhi target
menulis blog ini setiap hari, saya rasa itu sudah bisa digolongkan sebagai
sebuah kesuksesan bukan?
That’s my concept of
success and happiness.
Saya
pernah upload foto ini di Instagram. Intinya,
sih, mempertanyakan apa itu kesuksesan dan kebahagiaan?
Menjawab
pertanyaan tersebut, apakah kesuksesan berarti kebahagiaan atau apakah kesuksesan
bisa mendatangkan kebahagiaan, bagi saya kedua hal ini saling terkait. Kesuksesan
adalah salah satu hal yang bisa mendatangkan kebahagiaan. As an easy girl, kesuksesan kecil sudah bisa membuat saya bahagia.
Karena
itu, kesuksesan dan kebahagiaan adalah hal yang personal. Apa yang saya rasa belum tentu dirasakan oleh orang lain,
begitu juga sebaliknya. That’s why I don’t want to push my concept of success
and happiness into someone else. We have our own journey so we have right to
think what success and happiness are, not someone else.
Ketika
ditanya, apakah sekarang saya sukses? At some
point, yess. But after we success at something, it’s time to set new target and
set new plan. When we achieve it, so we will get another success.
And in the end, when I said
‘good job, If’ to myself, I will feel happy.
As simple as that.
Karena
bagi saya, menghargai diri sendiri, itu adalah kebahagiaan terbesar.
XOXO,
Iif
Putro:
“Banyak yang rancu antara sukses dengan materi, dan yang kedua adalah
kebahagiaan itu apa? Apakah ada hubungannya antara kesuksesan dengan
kebahagiaan? Terus, bisa didefinisikan antara sukses dan kebahagiaan di mana
letak persamaan dan perbedaannya?”
I know Putro, like, one
year ago. He’s one of my haha hihi gengs, but it’s not just hahahihi. There are
a lot of interesting thing that we share, especially about his father. Put, I want
to know more about your father story, yah.
0 Comments:
Post a Comment