PS:
Tema ke-11 dalam rangka 30 stories 30 days.
Tema
oleh: Novia Aninda
Selain
The Lord of the Rings, literatur lain
yang turut memengaruhi hidup saya adalah Harry Potter. Hanya novelnya, karena
saya tidak pernah ‘bersengaja aku’ menontonnya—hanya sesekali kalau lagi
diputar di TV dan kebetulan tidak ada tayangan lain. Yeah, I can’t watch it because you-know-who, not You-Know-Who as in
Lord Voldemort, ya, he-he. (Hint: Nagini).
So, back to Harry
Potter. If I have to choose one thing that changed my life, it was Harry
Potter.
Saya
sempat menyinggung di sini soal Harry Potter. Ketika Harry Potter booming, saya
jadi penasaran dan pengin banget segera membacanya. Sayang, keadaannya tidak
memungkinkan, mengingat hanya ada satu toko buku dan itu pun jauh, memakan
waktu dua jam perjalanan. Ditambah kakak yang salah beli sehingga semakin
menjauhkan saya dari Harry Potter. Akhirnya, saya ikut antre membaca novel
milik teman.
Dulu
dan sekarang, saya tidak suka antre di belakang orang lain dalam hal membaca
buku. Apalagi buku yang diomongin banyak orang. Saya merasa gatal untuk ikut
berdiskusi tapi apa nyana, saya tidak tahu apa-apa.
Harry
Potter membuat saya rajin menabung. Ya, saya dulu (sekarang juga, sih) susah
banget menabung—I’m not proud about it,
actually—dan karena keinginan kuat untuk membeli Harry Potter begitu kuat,
saya berhasil menabung.
Itu
hal sederhana pertama yang berhasil diubah oleh Harry Potter
How Harry Potter
Affected Your Life?
Bagi saya, sebuah buku atau film bagus itu bukan dilihat dari pendapatan di Box Office atau berapa copy yang terjual, juga bukan rating tinggi dan banjir pujian dari kritikus. Melainkan, bagaimana sebuah karya bisa memengaruhi hidup seseorang. Lebih lagi, mengubah hidup seseorang menjadi lebih baik lagi.
Harry
Potter adalah salah satunya.
Coba,
deh, Googling ‘Harry Potter effect’ dan akan banyak banget bermunculan artikel
yang membahas hal ini. Baik dari media besar atau blog pribadi. Karena dampaknya
memang sangat besar.
Dua
hal yang diubah oleh Harry Potter dan baru saya rasakan bertahun kemudian
adalah determination will never betray us
and every people have their own strength to change his/her world. Kalau The Lord of the Rings mengajarkan kita
untuk tidak pernah menganggap remeh makhluk paling kecil sekalipun, maka Harry
Potter mengajarkan kita untuk tidak memandang sebelah mata seseorang yang
dianggap lemah.
Determination Will Never
Betray Us
Courage and determination. Dua hal ini berasa banget dalam hidup saya setelah saya membaca Harry Potter. Semua tokoh yang dihadirkan menunjukkan kegigihan—beberapa berada di jalan yang salah. Dan membuat saya makin percaya kalau setiap usaha keras pasti akan memberikan hasil yang terbaik. Mungkin bukan sekarang, tapi suatu hari nanti. Jalannya mungkin tidak mudah, tapi kita pasti akan sampai di satu titik di mana saat itu kita bisa berkata everything’s gonna be okay.
Jika
ada hal yang ingin saya tiru dari Gryffindor, itu adalah keberanian mereka. Setiap
kali merasa gamang, saya sering membaca ulang sejarah Gryffindor, sekadar untuk
membangkitkan semangat dan keberanian dalam diri saya.
We Have Our Own Strength
Harry Potter dan Ron Weasley bukanlah tipikal hero yang punya kekuatan luar biasa. Begitu juga Neville Longbottom. They are just ordinary people, orang-orang biasa yang mungkin bisa saja bertemu dengan kita setiap hari. Namun mereka membuktikan kalau orang biasa tidak bisa dipandang sebelah mata, karena orang biasa bisa menjadi luar biasa.
Mungkin,
orang biasa seperti kita tidak akan terlibat dalam petualangan hidup dan mati
seperti Harry. Namun saya percaya kalau setiap orang punya kekuatan yang
setidaknya bisa mengubah hidup kita sendiri.
Dulu,
saya tidak percaya hal ini. Saya menganggap diri saya hanyalah orang biasa yang
tidak punya apa-apa. Saya tidak punya cerita menarik untuk diceritakan, saya
tidak punya kontribusi apa-apa di lingkungan sosial. Namun, ketika saya mencoba
untuk cut off semua hal negatif yang selama ini mengelilingi hidup saya,
perlahan saya dihadapkan pada fakta bahwa there’s
something special about me.
Ketika
orang yang tidak saya kenal mengirim message
di Instagram berkata kalau tulisan saya di website cewekbanget.id membuat
mereka bahagia, atau seorang fans salah satu artis dulu berterima kasih
berkali-kali karena saya sudah memilih dia menjadi pemenang untuk acara hangout bareng seleb idolanya, saya
sadar kalau tindakan kecil itu bisa mengubah hidup seseorang.
We have to realize that
maybe we change other’s life, in some way, and maybe we don’t realize it.
Dan,
Harry Potter mengajarkan itu kepada saya.
Merayakan
20 tahun Harry Potter and the Philosopher’s Stone, saya pernah mengungkapkan
apa saja dampak Harry Potter dalam hidup saya.
Satu hal yang pasti, JK Rowling turut memberi andil dalam membentuk cita-cita saya, yaitu menjadi seorang penulis.
Dan
kamu, apa yang pernah mengubah hidupmu?
XOXO
Iif
Nana: “Because Harry Potter
played a big part in your childhood-teenage life. Sedikit banyak pasti ngaruh. We all do. Cara pikir, imajinasi, bahkan
kita dulu sempat nulis novel bareng, kan?
Sama Lina juga.”
Have you have someone who
share all of her/his live with yours? For me, it’s Nana. Nana is and will
always be a part of my life. We were together since first day at elementary
school. We spent our childhood together, our teenage life together, and now, when
we’re entering adulthood. We may not be side by side all the time but I know
that we’re still in each other heart. Am I right, Na?
0 Comments:
Post a Comment