Setiap
tahunnya, saya selalu memberi kado pada diri sendiri. Bukan hanya dalam bentuk
materi, tapi sesuatu yang bisa saya kenang dalam waktu lama. Dalam hal ini
adalah tulisan.
Sejak tiga tahun terakhir, saya meminta
bantuan kepada teman-teman untuk memberikan tema tulisan. Dari tema yang
diberikan, akan dikembangkan menjadi sebuah cerita pendek. Dua tahun pertama
saya berhasil menulis tiga puluh cerpen yang dibukukan dan dicetak untuk diri
sendiri saja. Tahun ketiga saya gagal di tengah jalan.
Tahun ini, saya ingin membuat sesuatu
yang berbeda. Alih-alih cerita pendek, saya ingin membuat tulisan biasa saja. Prosesnya
tetap sama, saya meminta tema kepada teman-teman.
Momen ulang tahun bagi saya adalah saat
untuk jujur pada diri sendiri. Sejujur-jujurnya, tanpa ada yang ditutup-tutupi.
Dengan tema-tema ini saya berharap bisa melihat diri saya lebih jauh lagi dan
mengingat kembali momen yang saya lewati selama dua puluh delapan tahun ini.
Dan pada akhirnya, saya bisa jujur
kepada diri sendiri.
Kenapa
harus memakai tema yang diberikan orang lain?
Bagi saya, bercerita kepada diri sendiri
itu sulit. Ada sekat yang saya berikan, sehingga susah untuk bisa menelanjangi
diri sendiri. Dengan meminta tema dari orang lain yang saya tidak tahu isi
kepalanya apa, saya tidak bisa mengelak ketika disuruh menulis sesuatu yang
teramat sensitif atau sesuatu yang selama ini saya pendam untuk diri saya
sendiri.
Ini saatnya untuk jujur kepada diri
sendiri.
And
here they are:
1.
What do you think
about sex before marriage ->
Lescha
2.
Enggak mau punya
anak. Is it a sin? -> Adit
3.
How to let go
someone you love because he/she has someone else! -> Maggie
4.
Why do we lose
friends (as we grow older, as we move to another city, or as we move to another
stage of life) -> Aziz (keep your inner circle small. Dulu semangat
cari teman sebanyak-banyaknya, sekarang malas mulai dari nol) -> Kenjrot
5.
Financial thingy
(as 28 years old girl who doesn’t know how to handle her financial things) -> Putro
6.
Life as a
corporate slave (thank-you-very-much) ->
Manda
7. How to deal dengan situasi bersama sahabat yang terkadang harus 'pisah' karena semakin dewasa semakin banyak kesibukan dan tuntutan hidup. Misalkan sahabat sudah nikah, kita belum pasti udah beda tuh obrolannya. how to deal aja, kalau ujung-ujungnya dalam hidup lo emang harus hold on yourseld, no one else, he-he --> Dea
8.
Being a mediocre
and how you cope with that ->
Nanien
9.
Society 2.0 (how
we live in digital era and somehow berbenturan dengan nilai/kebiasaan lama yang
masih dianut. How we cope with that, stay true to yourself but in the same time
mencoba untuk paham dengan dunia baru) -> Kenjrot
10.
Kepercayaan diri
(what do you do to build your self confident karena enggak ada orang yang
benar-benar pede di dunia, cuma orang yang pintar put up a front aja jadi
kelihatan bisa bawa diri padahal di dalamnya juga insecure) -> Intan
11.
Open
relationship. Status itu penting atau enggak? -> Adit
12.
When you travel,
do you make your bucketlist or let it flow? (In my case I am an opportunistic traveler) -> Kenjrot
13.
He’s just not
that into you (cewek yang kegeeran ngerasa cowok deketin dia padahal mungkin
aja itu fatamorgana karena dia ngarep. Terlalu gampang menuduh seseorang PHP
padahal mungkin kitanya aja yang enggak bisa manage ekspektasi) -> Ira
14.
Harry Potter and
it’s effect on your life (magic dalam kehidupan sehari-hari dan
implementasinya) -> Nana
15.
Do you believe
there’s a reason why God put our soul in our current destiny (body,
nationality, parents, gender)? If do why and if no why? Regarding to my
previous questions, have you ever feel lost to your life path and how you could
survive and believe that this is the best path for your life? Have you ever
wondered that if you catch something else then it is actually your life path?
Maybe God just want to test you with the safety and secure. -> Diva
16.
Too comfortable
being alone and I’m perfectly happy with that.
But most people bother because I’m being single for damn too long. But
somehow I’m too lazy to know someone. ->
Nyieth
17.
How do you see
your childhood from this moment? ->
Fia
18.
What do you think
about woman who doesn’t like children? ->
Muti
19.
Scariest thought
you ever had -> Achil
20.
Spot the
difference between real friend and fake friend -> Veve
21.
Your point of
view about marriage -> Rhara
22.
Konsumerisme:
membeli barang branded apakah itu berdasarkan kata hati atau trend -> Lusy
23.
Membangkitkan
kembali romantisme dalam keluarga bagi keluarga yang enggak hangat -> Maggie
24.
Hijab and your
role as a woman -> Trinzi
25.
Fallen idol. When
you expect something and you try to achieve it but in reality, it’s not like
what you see. -> Rey
26. Momen ketika kamu ingin melanhgkah maju untuk kehidupan baru, tapi di saat yang sama kamu ingin bertahan di situasi yang kamu hadapi sekarang. -> Jana
27.
Define success
and happiness, what do you think about that. Your success and happiness define
yourself, and it doesn’t mean somebody else have to feel the same -> Putro
28.
About being
raised in a religious family but you’re not that religious that much. You rarely
pray, enjoy drinking alcohol, enjoy doing sex before marriage, etc. But in the other
hand, you don’t want to disappoint them and keep acting like a good girl at
home -> Audrey
29.
Movie of your
life -> Indra
30.
Penyesalan
terbesar dalam hidup dan jika ada kesempatan bisa kembali ke sana untuk
memperbaikinya -> Jana
Why
30?
30 adalah angka istimewa untuk saya
karena saya lahir di tanggal 30. Dalam penanggalan, 30 juga memegang peranan
penting. Akhir dari sesuatu dan saat di mana kita harus siap untuk memulai hal
baru. Karena itu saya memilih angka 30.
Nantinya, tulisan ini akan saya upload di bulan Agustus. Satu tulisan
setiap hari, dari tanggal 1 sampai 30 Agustus 2017. Begitu memasuki tanggal 30
dan upload tulisan ke-30, maka inilah
kado terindah untuk diri sendiri.
Mengenal diri sendiri, sepenuhnya.
So,
cheers for me.
XOXO
iif