#8 Audrey, Wait! By Robin Benway

1 comment
Audrey, Wait!
Robin Benway



Audrey enggak pernah menyangka kalau putus dari Evan akan bikin dia terkenal. Terkenal di sini enggak hanya di sekolah, atau di kotanya, tapi di seluruh dunia. Yah, setidaknya di setiap sudut di dunia yang bisa menonton MTV dan ngecek internet. Semua karena Evan membuat lagu tentang Audrey yang mutusin dia dan seketika dia dilirik seorang produser dan bandnya jadi terkenal. Begitu juga lagu Audrey, Wait!
Akibatnya, Audrey ikut-ikutan terkenal. Ada yang jadi fans dia, ada juga yang jadi haters. Sampai-sampai banyak wartawan yang menelepon ke rumahnya, fans yang datang ke sekolah, dan paparazzi yang ngikutin Audrey waktu nge-date sama James. Belum lagi setelah itu dia datang ke konser the Lolita dan vokalisnya ngedeketin Audrey. Akhirnya, keadaan tambah parah ketika Simon Lolita berharap Audrey bisa menginspirasi dia plus manajer Lolita yang diam-diam ngerekam mereka pas lagi make out.
Bagi Audrey, sebuah lagu mengubah kehidupannya jadi sangat drastis. Namun, dia masih berusaha—atau setidaknya berharap hidupnya bisa kembali normal.
Mungkin, perasaan Audrey sama dengan perasaan yang dialami mantan-mantannya Taylor Swift, he-he.
Gue ngebayangin Do Gooders ini kayak 5 Seconds of Summer, band anak muda yang mendadak terkenal. Bayangin kalau Ashton atau Luke bikin lagu tentang pacar mereka, dengan nama si mantan sebagai judul, maka seperti itulah Audrey, Wait!
I love this novel. Meski sebenarnya agak lebay, sih, mengingat Audrey ini enggak ngapa-ngapain dan enggak ada andil apa-apa dalam terkenalnya Do Gooders. Selain fakta Evan minjem nama dia. That’s it. Lagipula, nama Audrey ini nama yang umumlah di Amerika, jadi ya enggak semasuk akal itu jika Audrey jadi terkenal banget. Dan ada banyak fans. Akan lebih masuk akal jika Audrey punya banyak haters yang tentunya berasal dari fans Do Gooders, terutama Evan. Tapi kalau fans? Hmm… enggak make sense. Mereka bilang terinspirasi dari Audrey? Hmm…. Audrey enggak ngapa-ngapain, cuma mutusin Evan. Jadi, kenapa bisa terinspirasi?
Awalnya, gue suka tokoh Audrey. Tapi lama-lama ini anak jadi gengges. Sibuk sendiri sama pikirannya yang diada-adain. Gimana dia pusiiiing banget mikirin pendapat orang lain tentang dia, padahal sebenarnya ngapain juga dipikirin? Gue suka dengan sahabat Audrey, Victoria. Mungkin Victoria terlihat seperti seorang teman yang berusaha memanfaatkan kesempatan. Tapi, Victoria Cuma berusaha untuk menikmati keadaan. Ucapannya yang bilang kalau Audrey jadi egois, self-sentris, dan mencoba untuk membuat semuanya kembali normal itu benar. Kenapa pula Audrey enggak mencoba untuk menerima kenyataan?
Intinya, sih, accepting.
Se-suck apa pun kenyataan, satu-satunya cara yang bisa kita lakukan toh cuma menerima, kan? Berdamai dengan kenyataan. Bukannya memusuhinya atau mencoba mengingkari kenyataan. Ujung-ujungnya pasti bakal bikin capek sendiri, seperti Audrey.
Ini, sih, inti paling penting yang gue tangkap dari novel ini. Menerima kenyataan dan mencoba berdamai, meski itu susah. Untunglah di akhir Audrey menerimanya.
Untuk hero, James lumayan ngegemesin, sih. James ini sama seperti Victoria, antitesisnya Audrey. Bedanya, jika Victoria mencoba menerima kenyataan dengan bersenang-senang, James menerima kenyataan dengan menjadikan kenyataan itu sebagai lelucon. Enggak ada yang lebih menyenangkan ketimbang menertawakan diri sendiri dan bercanda dengan kenyataan yang suck. James berhasil digambarkan sebagai cowok yang berhati besar—hei siapa, sih, yang tahan kehidupan gebetan lo jadi konsumsi semua orang? Walaupun ujung-ujungnya James sama seperti Victoria, capek dengan sifat self-sentris Audrey.
Tapiii… yang bikin betah baca novel ini terletak di narasinya. Aslik, lucuk. Kata-katanya tuh kekinian banget. Deksripsi kejadian juga kekinian bangetlah, khasnya anak muda gitu. Belum lagi karakter Audrey yang music-geek bener-bener gila musik. Dan James PDKT dengan ngasih mix tape? Di era digital seperti sekarang, sesuatu yang klasik kayak gini selalu sukses bikin mupeng.
Novelnya ringan banget. khas remaja bangetlah. Yah, gampangnya, bayangin 5SOS ketemu Taylor Swift, itulah Audrey, Wait.


SHARE:
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

1 comment

  1. kereeen yaa ,, lagunya tentang audrey yang mutusin evan ,, tapi katanya audrey bikin inspirasi dari putus itu .. enak banget tuh audrey udah mutusin eh terkenal pulaa

    ReplyDelete

BLOG TEMPLATE CREATED BY pipdig