If I Stay
Gayle Forman
Pagi dingin bersalju. Mia Hall enggak pernah menyangka kalau hidupnya di
pagi itu akan berubah untuk selamanya. Ketika keluarganya memutuskan
mengunjungi keluarga Henry dan Willow, sahabat orangtuanya, kecelakaan terjadi.
Dan Mia mendapati dirinya berada antara dunia. Dirinya sebagai ‘arwah’ yang
bisa melihat apapun yang terjadi di sekelilingnya, dan dirinya yang terbaring
koma. Selama masa itu, Mia menghadapi berbagai kehilangan, juga menyaksikan
semua orang terdekatnya berjuang mengatasi kesedihan mereka.
If I Stay…
Okeeee, telat banget gue baca buku ini. Sebenarnya udah penasaran sejak
lama karena sebagai penyuka novel genre young
adult, Gayle Forman dan If I Stay adalah novel wajib baca. Finally, I read this. Beberapa bulan
sebelum filmnya keluar (dan udah nonton traillernya).
Sejak awal, gue udah antisipasi kalau novel ini bakalan sedih banget. Dan…
bener banget. Asli, enggak nyangka bakal sesedih ini. Terutama bagian yang
berkaitan dengan Teddy. Hiksu.
Cerita ini cuma terjadi dalam waktu satu hari. Sosok arwah Mia yang
keluar dari tubuhnya dan melihat apa yang terjadi di sekitarnya. Ide novel ini
udah biasa. ada banyak banget yang memakai ide ini. Tapi, apa yang membuat
novel Gayle Forman ini sukses besar?
Eksekusinya. Asli, juara. Cuma memakan waktu satu hari, dan teknik flashback di beberapa bagian. Tapi itu
sudah mampu mengaduk emosi pembaca. Yang paling gue suka adalah bagian flashback yang letaknya pas dan membawa
kita lebih mengenal kehidupan Mia sebelum kecelakaan terjadi.
Gran and Gramps. Gue suka kakek nenek ini. Terutama Gramps yang pendiam,
tapi sekalinya ngomong langsung bikin gue nangis kejer.
Kim,
best friend that every girl want. Sahabat yang gue yakin bikin mupeng
semua cewek yang mengenal Mia. Apalagi bagian Mia dan Adam menyusup ke dalam
ruangan Mia. Atau Kim yang mengajak Mia ngobrol. Ikatan persahabatan mereka
kuat banget.
Adam. Rocker yang head over heels sama Mia. Adegan Kim dan
Adam itu bikin ketawa sekaligus nyes karena romantis bingit. No wonderlah Adam
ini jadi saingannya Augustus Waters dalam memperebutkan mahkota favorite book boyfriend (tapi pilihanku
tetap Augustus dong, he-he-he).
Karakter Mia sendiri gue suka. Cewek insecure
yang merasa enggak bisa diterima di lingkungannya. Cewek yang merasa beda
sendiri. Hanya saja sebenarnya masalahnya adalah dia enggak melihat
sekelilingnya, cuma berpusat ke dirinya aja. tipikal cewek remaja pada umumnya.
That’s why I like her.
Dan ketika pemain cello bertemu rocker,
apa yang terjadi?
Silakan menangis ketika baca If I Stay.
Sekarang sih gue sedang baca kelanjutannya, Where She Went. Ditulis dari
sudut pandang Adam, kejadiannya tiga tahun setelah kecelakaan tersebut. Hmm…
jadi khawatir nasibnya Where She Went jadi kayak Point of Retreat- Colleen
Hoover.
Ini buku keluaran 2009 ya? Dimana yaa nyari buku ini ?makasih sblmnya
ReplyDeleteAku ketemu waktu book fair di Jakarta
ReplyDeletedapet rekomen baca buku ini dari temen. dari reviewnya bikin penasaran.. ada rekomen lain? salam kenal btw! :D
ReplyDeleteaku baru baca bukunya , ga nyangka bakal sesedih ini , rasanya ga sanggup ngelanjutin , dan adam bener-bener jadi saingannya augustus waters , hehehe
ReplyDelete