Crazy On You
Rachel Gibson
(Suka covernya. Texas banget. Sepatu bootsnya ngingetin gue sama koboy haha)
The Crazy Lily Darlington pernah menabrakkan mobilnya ke rumah mantan
suaminya sehingga apapun yang dilakukannya selalu mengundang omongan miring
orang-orang di Lovett, Texas. Ketika bercerai sepuluh tahun lalu, Lily
mengalami ketidakstabilan emosi sehingga sering bertingkah gila. Namun lama-lama
dia mulai membenahi hidupnya. Punya salon yang cukup terpandang dan ibu yang
baik bagi Phillip “Pippen” Darlington.
Namun orang-orang
sudah terlanjur mencapnya sebagai si Crazy
Lily.
Tucker Matthews,
deputi sheriff di Lovett, baru seminggu ini tinggal di kota itu dan bertetangga
dengan Lily. Mengalami masa kecil yang enggak menyenangkan dan lima kali
tertembak ketika bertugas di US Army membuat Tucker ingin menjalani kehidupan
yang menyenangkan.
Namun dia
dibuat gila oleh tetangganya sendiri.
Wohaaa another story about the guy next door. Masih terobsesi tentang cerita tipe begini
sih sejak baca Lola and The Boy Next Door tapi ini versi dewasa dan panasnya,
hehe.
I love Rachel Gibson so much. Tapi, begitu gue menerima buku ini, wow, kok
tipis banget. Dengan ukuran kecil dan cuma 102 halaman, gue udah pesimis ini
pasti ceritanya enggak memuaskan. Tapi, secara gue udah jatuh cinta setengah
mati sama tulisannya Rachel, jadi gue pun baca buku ini. lima jam tamat dan gue
dibanjiri keringat dingin. Panas bo.
Kali ini
Rachel mengajak kita ke kota kecil, Lovett, di Texas. Ada tiga buku di seri
Lovett, Texas ini: Daisy’s Back In Town, Crazy On You, dan Rescue Me. Ceritanya,
sih, stand alone, ya, cuma ada
kesamaan latar dan tokoh-tokoh antarbuku suka jadi cameo.
About this book. I love it. Cuma sayangnya karena buku ini tipis jadi
karakteristik tokoh kurang tergali. Ujug-ujug mereka udah making love aja. Atau mungkin karena udah lama enggak baca romance dewasa dan keseringan baca Young Adult di mana proses jatuh cinta
itu lama, jadi ketika baca novel dewasa yang lebih mementingkan sex more than love jadi berasa cepat
aja. But, meski terasa kurang greget,
gue suka karakternya. Tucker is sexy and
big and beautiful and hairy, ciri khas cowok karangan Rachel, hehe.
Gue suka
latar Lovett yang disajikan. Kehidupan southern
America yang ternyata enggak jauh beda sama kita, apalagi kota kecil. Everybody knows about everybody’s business.
Telinga orang sana, tuh, ternyata sama aja kayak orang kita kalau soal gosip. Mulutnya
juga. Makanya Lily jaga sikap banget karena enggak pengin digosipin
tetangga-tetangganya. Kirain cuma orang kita aja yang suka gosipin tetangga,
hehe.
Karakter pendukung
kayak Pippen juga lucu. Gue suka interaksi Tucker dengan Pippen meski enggak
banyak. Bikin Tucker berasa kayak FILF banget, haha.
Endingnya,
sama kayak komentar gue tentang True Love And Other Disaster, nanggung banget. Secara
orang Lovett tukang gosip, dan Lily akhirnya mau open up tentang hubungannya dengan Tucker, gue jadi pengin tahu
gimana pendapat orang-orang. Tapi, setelah gue pikir-pikir, Rachel enggak mau
menambah-nambah masalah. Jadi, masalah utamanya hanya hubungan Lily dan Tucker,
begitu selesai, ya, udah. Enggak usah ditambah drama lagi. Tapi, secara gue
suka tulisannya Rachel, gue merasa masih haus dengan drama racikannya, hehe.
Dan, ya,
novel ini masih diselingin adegan seks yang bikin panas dingin. Jadi, kalau
belum cukup umur atau udah cukup umur tapi enggak kuat mental dan enggak punya
objek pelampiasan, jauh-jauh dari novelnya Rachel Gibson. Tapi, seperti yang
gue bilang, adegan seksnya enggak terasa geuleuh, hiyuh, gross, atau gimana
gitu meski di sini lebih detail dibanding buku lain yang pernah gue baca. Adegan
seks yang seksi, begitulah kalau boleh disebut, hehe.
Meski belum
puas, untung aja gue udah punya buku lain di seri ini, Rescue Me, jadi bisa
lanjut baca. Cuma kurang Daisy’s Back In Town aja. Dan, ya, gue masih ingin
melengkapi koleksi Chinook Hockey Team Series juga.