I For You
Orizuka
Princessa
Setiawan and Benjamin Andrews. Sepasang pangeran dan putri yang selalu bersama.
Kaya, good looking, Benji yang penuh
pengertian, Cessa yang naïf dan lugu, dan untunglah mereka tidak terlalu pintar
malah cenderung bodoh dengan peringkat bawah di kelas meski hal itu nggak
membuat mereka terlihat normal, masih too
good to be true. Setelah selama ini home
schooling, Cessa membujuk ayahnya untuk masuk ke sekolah umum hanya karena
ingin merasakan hidup normal seperti yang dia lihat di film Disney. Akhirnya keinginannya
dikabulkan dan Benji ikut sekolah. Mereka dinobatkan sebagai pasangan fenomenal
satu sekolah.
Then they met Surya and Bulan, kakak
adik miskin yang sekolah karena beasiswa. Surya si jenius dan Bulan si atlet
panahan. Takdir mereka bertemu and the
rest of the story. Hingga sebuah kenyataan membuat mereka harus saling
mengucap goodbye.
So, this is the first experience. Orizuka
udah nerbitin banyak buku dan berhubung buku-bukunya ala-ala Korea gitu,
jadilah gue males bacanya meski banyak review bagus untuk buku-bukunya Orizuka.
But now I read her book for the first time. Minjem pula. I For You. Semata karena
buku ini tanpa Korea-Koreaan. Baiklah.
Gue selesai
baca buku ini dalam tiga jam. Ceritanya yang ringan dan bahasa Orizuka yang
sedikit mendayu-dayu bikin gue nggak betah dan ujung-ujungnya banyak skip. Tapi
masih ngerti sih ceritanya kayak apa. Salut gue acungin karena Orizuka
mengangkat penyakit yang belum pernah (atau seenggaknya ini pertama kalinya gue
nemuin penyakit ini di novel Indonesia) sehingga menambah pengetahuan banget. Von
Willebrand Disease. Penjelasannya pas banget, dan cara pengobatannya juga
menambah pengetahuan banget.
Once more, di awal gue berharap Benji
memberontak ketika dia sadar dia memiliki hidup sendiri, bukan hanya sebagai
pangeran penolong untuk Cessa. Ada bagian ketika gue pengin banget Benji
memberontak, ketika Cessa nggak mau sekolah dan Benji jatuh cinta sama Bulan. Tapi…
ketika akhirnya malah Cessa yang melepas Benji, semakin membuat Benji terlihat too good to be true.
But afterall, this is a light book. Cuma,
not my cup of tea aja tapi nggak
menutup kemungkinan gue akan baca buku Orizuka lainnya.
For Benji, see you ten years to go yah. Ketika
kamu udah gede dan jadi arsitek. Semoga kamu seganteng Hamish, hihi.
0 Comments:
Post a Comment