Sam's Letter To Jennifer
James Patterson
(Nggak nemu gambar cover versi Indonesia)
Another book from James Patterson.
Sam’s Letter To Jennifer dimulai
dengan seorang perempuan bernama Jennifer yang masih berduka setelah satu tahun
ditinggal mati suaminya, Danny. Jen dihibur oleh sahabat baik yang juga
neneknya, Sam. Lalu cerita berlanjut ke Sam koma karena terjatuh dan Jenni
pulang ke Lake Geneva, Wisconsin, untuk menemui neneknya. Dia dikejutkan oleh
sebundel surat yang ditulis oleh neneknya. Surat yang sengaja ditulis Sam untuk
mengungkapkan rahasia kehidupannya yang dulu, juga mengajak Jen untuk tidak
pernah menutup diri dari cinta.
Jen selalu suka setiap kali pulang
ke Lake Geneva yang disebut sebagai BPOE (best
place on earth). Nggak disangka dia di sana bertemu Brendan Keller,
temannya selama liburan musim panas di Lake Geneva waktu kecil. Brendan yang
aneh, riang, suka berenang subuh-subuh dan terlihat tanpa beban. Jen pun sering
menghabiskan waktu dengan Brendan.
And she fall in love with Brendan.
Tapi bukan James Patterson namanya
kalau bukan menyelipkan rahasia dan kejutan di halaman berikutnya.
Setelah nangis kejer di Suzanne’s
Diary For Nicholas, gue berharap hal yang sama di buku ini. Tetapi ekspektasi
gue terlalu tinggi. Gue cuma berkaca-kaca, nggak sampai nangis kayak di
Suzanne.
But this is a great story. Sejak membaca surat Sam, gue pasti
menebak rahasia apa yang ingin diungkapkannya? Sam berkata bahwa dia tidak
pernah mencintai Charles, suaminya, dan di usia 40-an malah mencintai pria
lain. Dia menyebutnya Doc dan Jen mengenalnya. Gue pun mengumpulkan tiga nama—John
Varley, Henry, dan Shep—sebagai tersangka. Sempat dimain-mainkan tebakan gue di
tengah-tengah, in the end tebakan
pertama gue benar. Good point.
Inti surat Sam adalah, jangan
pernah pesimis tentang cinta. Jangan pernah menutup diri untuk cinta. Karena cinta
akan selalu ada.
Cinta tidak akan pernah mati.
Dan Jen membuktikannya. Dia jatuh
cinta lagi. Kepada Brendan Keller. Tetapi, Brendan malah mengidap kanker.
Gue surprise begitu membaca nama penyakit Brendan. Why? Karena di outline terbaru gue juga membahas penyakit yang sama. It surprises me. Tapi setelah dibaca
ternyata Brendan mengabaikan treatment dan memilih operasi. He survives. Tapi tokoh gue? Entahlah.
*nangis*.
Meski nggak sebagus Suzanne—menurut
gue—gue cukup puas dengan buku ini. terutama cliffhanger di akhir bab
benar-benar bikin gue sesak napas. No wonder
sih ya secara James Patterson kan penulis thriller dan detektif.
Satu lagi. Setelah membuat gue
jatuh cinta dengan Martha Vineyard di Suzanne’s Diary For Nicholas, sekarang
gue jatuh cinta sama Lake Geneva dan mau punya rumah di pinggir danau kayak Sam
dan punya dermaga sendiri. Pasti romantis baca buku sore-sore di dermaga bareng
the love ones, hihi.
Last but not least, always remember that love will find you. Love is
never die.
Ini dia Lake Geneva yang bikin mupeng.
0 Comments:
Post a Comment