Love You, Perfectly

Leave a Comment
p.s: Sebenarnya malam ini saya tidak tahu akan menulis apa tetapi saya sangat ingin menulis. Setidaknya ada satu tulisan yang saya hasilkan. Tapi, setelah sekian lama bermenung di depan laptop dan playlist saya sudah mengudarakan beberapa lagu, akhirnya saya sampai ke keputusan ini: mempublikasikan bagian dari kumpulan cerpen saya. Karena kumpulan ini berisi 14 judul, maka dalam tulisan ini pun saya memuat ke-14 bagian tersebut. Selamat menikmati..

`Love You, Perfectly`
Rata Penuh

The Trouble Maker
Ku ingat dirimu, ku ingat saat kau dan aku
sama-sama bermain gundu, petak umpet,
dan mencuri jambu Pak RT
diselingi gonggongan anjing Pak RT
yang marah melihat kita menggerayangi
pohon jambu Pak RT, berlari-lari
di sepanjang pematang sawah dan aku tertawa
melihat kau terjatuh dengan kepala
lebih dulu masuk ke sawah,
dan kau, bukannya menangis malah
i
kut tertawa bersamaku, hahaha…
Lalu adzan maghrib berkumandang, terdengar
suara ibu berteriak menyuruh kita pulang.
Dan, bergandengan tangan kita menuju rumah...
Cinta Monyet
Sesuatu yang pernah dimiliki dulu
selamanya mungkin akan menjadi masa lalu.
Tidak akan pernah terulang di kehidupan sekarang,
apalagi menjadi bagian dari masa depan.
Begitu pula dengan cinta yang pernah
dimiliki di kehidupan yang lampau.
Tidak akan pernah bisa dimiliki lagi
di kehidupan saat ini, apalagi nanti.
Jika cinta lama itu datang lagi,
itu hanya bagian dari euphoria masa lalu.
Pantas untuk dikenang tapi terlalu menyakitkan
untuk diharapkan lagi. Relakan…
Biarkan dia berlalu meskipun nantinya
akan terasa sakit, tapi itulah yang terbaik
Cinta Untukku Yang Selalu Sendiri
Atas nama cintakah aku harus merelakan
kau pergi? Meninggalkanku sendirian
menembus malam. Menggigil kedinginan
tanpa ada dekapan hangat darimu.
Atas nama cintakah aku harus
melewati setiap malam sendirian?
Memikirkan dirimu disana.
Apakah kau juga merasakan
hal yang sama? Kesepian yang sama?
Meskipun ku tahu apa yang kau
lakukan disana adalah atas nama cinta
agar cinta kita tetap terjaga
dan agar kau dan aku bisa tetap hidup.
Namun, haruskah kulalui setiap malam sendirian?
Aku Tidak Akan Kemana-mana
“Pergilah, gapailah mimpimu…..
Aku akan tetap disini, menunggumu.

Dan, ketika kamu kembali kesini,
aku akan siap untuk
mengucapkan janji setia sehidup
semati denganmu, bersumpah akan
mendampingimu selamanya dan
mencintaimu tanpa batas waktu.
Dan ketika hari itu tiba, aku dan cincin ini
menjanjikan bahagia ‘kan selalu jadi
milikmu. Tak ada lagi air mata.
Pergilah, raihlah impianmu…..
Aku akan tetap disini, setia untukmu.
Aku tidak akan kemana-mana…..”
Pemusik Jalanan
Dimanakah letaknya keadilan?
Benarkah keadilan tercipta untuk semua orang?
Mengapa keadilan itu tidak pernah berpihak kepadaku?
Apa aku tidak pantas mendapatkannya?
Sedikit saja, berikan aku keadilan itu.
Agar aku bisa membuktikan pada dunia
bahwa diriku tidaklah sehina yang mereka kira,
bahwa diriku masih memiliki hati.
Meskipun hanya secuil, tunjukkan padaku
wujud keadilan itu. Agar aku bisa mengatakan
pada kalian semua bahwa diriku tidaklah
serendah yang kalian pandang. Aku masih
memiliki sebongkah hati yang kupertahankan
sebagai satu-satunya milikku yang tersisa…
Love You, Perfectly
Pada suatu ketika kau datang menghiasi
hari-hariku yang hampa setelah lentera hidupku padam.
Kehadiranmu membuatku harus tetap bertahan
mengarungi samudra kehidupan karena sekarang kau milikku.
Pada suatu ketika kau berikan keajaiban untukku,
malaikat kecilku yang terus beranjak dewasa,
titipan lentera hidupku. Yang hanya dirimu
satu-satunya alasan untukku tetap bernafas,
karena apa jadinya dirimu tanpa kehadiranku?
Pada suatu ketika kuajarkan kau cinta yang sebenarnya,
cinta yang bertahan karena hati, cinta yang melahirkan dirimu.
Dan pada suatu ketika kau akan mengerti,
bahwasanya hanya karena cintalah aku mampu
menemani, menjaga dan melindungimu di sepanjang nafasku..
I'll Never Fall In Love Again
Cinta adalah anugrah terindah yang pernah
diciptakan Tuhan untuk semua manusia
di muka bumi ini. Tapi, pernahkah terpikirkan
bahwa cinta juga merupakan bencana terhebat
yang disiapkan Tuhan untuk semua manusia?
Cinta yang begitu diagung-agungkan tidak
selamanya mulia. Terkadang dia menyakitkan dan
luka yang ditimbulkannya bisa merusak kepercayaan
terhadap cinta itu sendiri. Sekali saja disakiti
oleh cinta maka lukanya akan tetap berdarah sepanjang
eksistensi manusia di muka bumi ini. Sekali saja
dikhianati oleh cinta maka kepercayaan terhadapnya
akan luntur seiring berjalannya hari dan untuk
mempercayainya kembali? It’s impossible…..
Singing In The Rain
Hari ini aku datang lagi
dengan sebuah lagu baru yang
siap untuk ku ceritakan dan kau
akan mendengarkan dengan mata
kosong seperti kemaren.
Dan aku tak ‘kan bosan menemuimu
setiap hari dengan sebuah lagu baru.
Sama seperti dirimu yang ‘tak pernah
bosan menatap gambar yang sama,
setiap hari, setiap waktu
dengan pandangan yang sama.
Hari ini aku datang lagi dengan
sebuah lagu baru dan ‘kan ku ajak kau
menyanyi bersama di bawah rintik hujan.

What Should I Do?
Menginginkanmu disampingku, menginginkanmu memperhatikanku,
menginginkanmu menjadikanku satu-satunya hal terpenting
di hatimu, apakah itu salah? Apakah itu terlalu berlebihan?
Hanya itu yang aku inginkan karena aku begitu mencintaimu.
Tapi mengapa keinginan kecil itu saja sangat sulit untuk
kudapatkan? Apakah keinginan itu terlalu berat untuk kau
wujudkan atau terlalu sepele untuk kau pikirkan?
Aku tidak mengerti. Apa yang harus aku lakukan
untuk mendapatkannya? Untuk mendapatkanmu
lagi? Katakan padaku apa yang harus aku lakukan
agar aku bisa mengerti kamu sepenuhnya?
Katakan padaku apa yang harus aku lakukan
untuk mewujudkan keinginan kecilku itu karena
tak ada hal lain yang lebih berarti selain aku mencintaimu....
100 Hari Tanpa Karissa
Mencintai dan memilikimu sudah menjadi rutinitas hidupku.
Berjalan disampingmu ibarat helaan nafas yang tidak bisa
kutinggalkan, meski hanya sedetik. Bayanganmu adalah cermin
yang menampakkan diriku karena selalu ada dirimu
di setiap bagian hidupku. Kebersamaan yang kita
rajut terlalu sederhana untuk dilupakan dalam hitungan hari.
Sekeras apapun aku berusaha melupakannya,
ingatan-ingatan akan kamu selalu menguasaiku
meskipun keberadaan dirimu tidak lagi kuketahui.
Meskipun kehadiran dirimu tidak lagi kurasakan.
Bahkan suaramu tidak lagi kudengar. Tapi dirimu
seolah-olah masih ada untukku, begitu nyata.
Membuatku berpikir, benarkah dirimu tidak lagi kumiliki,
dan semuanya telah hilang seperti pasir lepas dari genggaman?
Di Suatu hari di Bulan Desember
Aku harus pergi, sekarang. Aku harus pergi
dari kehidupanmu meskipun aku tidak menginginkannya.
Aku harus meninggalkanmu karena takdir menuntutku
untuk hidup berjauhan denganmu. Aku harus
meninggalkanmu karena waktu kebersamaan kita
hanya sampai disini. Tapi, meskipun aku tidak lagi
disampingmu, meskipun aku harus jauh darimu,
dirimu akan tetap ada dihatiku. Aku tidak akan
melupakanmu karena ku yakin kamu juga
akan melakukan hal yang sama untukku.
Ingatlah Desember ini, ketika aku harus pergi,
aku meninggalkanmu dengan sebuah janji.
Janji yang akan membawaku kembali kesini.
“Aku akan kembali, di suatu hari di bulan Desember”
Surat
Aku mencintaimu dan mengapa baru
menyadarinya sekarang? Setelah kita
menjalani waktu bersama selama ini.
Tapi, mengapa harus ada ikatan lain
yang lebih dulu mengikat kita
sebelum cinta ini muncul? Ikatan
yang tidak mungkin kuurai, apalagi
kuhancurkan walau sekedar untuk memberi
tempat bagi cinta ini. Karena kau pun
tak ‘kan pernah mengurai ikatan
itu. Karena kau tidak memiliki
perasaan cinta seperti yang aku
rasakan. Apakah ada waktu untuk cinta
atau selamanya ikatan itu akan abadi?
Pengakuan Ibu
Seharusnya aku mencintaimu, menyayangimu, tapi
aku malah membencimu. Sedikitpun tidak ada rasa
sayang dihatiku untukmu, karena dirimu, orang yang
seharusnya sangat menyayangiku, malah mengkhianatiku.
Kepergianmu meninggalkan luka yang akan tetap
menganga selama berpuluh-puluh tahun. Apapun
alasannya, kamu tidak berhak pergi dan meninggalkanku.
Seharusnya kamu ada disini, untukku, menemaniku.
Tapi kamu tidak pernah ada untukku. Hari-hariku
tidak pernah mengenal kehadiranmu dan
hari-hariku tidak pernah merasakan cinta darimu.
Seharusnya kamu tetap bertahan disini, untukku…
Seharusnya kamu tidak egois dan memilih untuk pergi…
Seharusnya, ah.. seharusnya kamu tidak pernah ada…

Merah Cinta Delima
Aku pergi bukan karena aku tidak lagi mencintaimu.
Juga bukan karena aku menyerah padamu.
Aku pergi justru karena cintaku padamu.
Agar aku bisa membuktikan diriku pantas mendampingimu
dan menghancurkan segala penghalang yang
membentang diantara kita. Kepergianku bukan
karena aku menginginkan untuk jauh darimu,
melainkan sebuah keputusan yang ku ambil
untuk mewujudkan berseminya cinta kita di atas
sebuah altar suci. Kepergianku bukan karena aku tidak
menginginkanmu melainkan karena aku sangat menginginkanmu
dan tiada hal lain yang bisa kulakukan selain
berjauhan denganmu dengan harapan suatu hari
nanti aku dan cintaku diizinkan untuk mempersuntingmu…

SHARE:
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 Comments:

Post a Comment

BLOG TEMPLATE CREATED BY pipdig